Sabtu, 11 Mei 2013

long time no see

hay,everybody long time no see,right?
btw,i'm success for my nasional exam but i don't know how my score
i'm so sad :'(
i miss my teachers,friends,best friends and many more :'(

Selasa, 19 Februari 2013

bertemu lagi !

hay...,akhirnya kita bertemu lagi!,mungkin selama ini gw jarang ngepost solanya lgi sibuk bgt gitu ngerjain tugas-tugas sekolah buat kelulusan gw besok. btw busway doain gw yah... biar gw bisa lulus dengan hasil yang memuaskan amien. o:-)

MEMBANGUN KARAKTER

Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang,sebuah organisasi,dan sebuah masyarakat bangsa. Sebab dalam hubungannya dengan seseorang -- karakter mengandung pengertian (1) suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang,sehingga membuatnya menyarik dan atraktif ;(2) reputasi sesorang ; dan (3)
sesorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.
Dalam Kamus Poedarminta, karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain.
Dengan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (character bulilding) adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga ''berbentuk'' unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara  satu dengan yang lain, demikianlah orang-orang
yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang tidak / belum berkarakter atau ''berkarakter'' tercela).
Kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat inspirasional. Lewat perjuangan panjang dan ketekunan yang sulit dicari tandingannya, ia kemudian menjadi salah seorang pahlawan besar dalam Amerika yang mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional atas prestasi dan pengabdiannya (lihat homepage www.hki.org). Helen Keller adalah model manusia berkarakter (terpuji)
Dan sejarah hidupnya mendemostrasikan bagaimana proses membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau instan. Diperukan refleks mendalam untuk membuat rentetan moral choice (keputusan moral) dan tindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praksis, refleksi, dan praktik. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat sesorang.
Demikianlah makna penting sebuah karakter dan proses pembentukkannya yang tidak pernah mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli. Ke arah yang demikian itulah pendidikan dan pembelajaran --termasuk pengajaran di institusi formal dan pelatihan di institusi non-formal--seharusnya bermuara, yakni membangun manusia-manusia berkarakter (terpuji), manusi-manusi yang memperjuangkan agar dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebih manusiawi, menjadi manusia yang utuh atau memiliki integritas.